Musda VIII MABMI jadi Ajang Warga Melayu Bermusyawarah
Senin, 30 Desember 2019 12:08 TRIBUN-MEDAN.com - Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan Akhyar Nasution diwakili Kepala Dinas Kebudayaan Kota Medan Ok Zulfi, membuka Musyawarah Daerah (Musda) VIII Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI). Acara Musda tersebut digelar di Hotel Asrama Haji, Kota Medan Minggu (29/12/2019). Selain OK Zulfi, hadir pula Ketua Umum PB MABMI Dato' Seri, Sekjen MABMI Takari Syamsul Arifin, AKBP MABMI Medan Safwan Khayat, dan para anggota MABMI se-Sumatera Utara (Sumut). Acara Musda mengusung tema Mewujudkan Tali Silaturahim Sesama Warga Melayu dalam Kerangka NKRI. Menurut Ok Zulfi, MABMI sangat dibutuhkan sebagai bentuk ekspresi dari kehendak masyarakat Melayu untuk berhimpun dan memusyawarahkan keberadaan adat serta kebudayaan Melayu dalam konteks daerah, provinsi, nasional, bahkan dunia. “Ketiadaan lembaga tempat bermusyawarah mengakibatkan kurangnya daya dorong, daya lesat, serta potensi integrasi sosiobudaya Melayu,” kata Ok Zulfi, dalam keterangan tertulis (30/12/2019). Menurut dia, upaya melestarikan budaya Melayu merupakan tanggung jawab bersama agar Melayu tidak hilang dari muka bumi. “Integrasi berbagai pihak seperti pemerintah, lembaga, individu diperlukan untuk melestarikan nilai luhur budaya bangsa dan menjaga bangsa ini dari serbuan budaya asing,” kata Ok Zulfi. Ia melanjutkan, kekayaan khazanah budaya Melayu tidak terlepas dari ungkapan, perumpamaan, syair, pantun, dan pepatah yang menandakan tingginya peradaban orang melayu melalui norma sopan santun serta tata pergaulan. Peradaban tinggi itu hanya bisa dicapai suatu rumpun suku bila telah melalui perjalanan panjang dan terus menerus. “Saya yakin suku Melayu akan tetap hadir mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara di Negara Kesatuan Republik Indonesia sampai kapan pun,” kata Ok Zulfi. (Penulis: Inadha Rahma Nidya/Editor: Anggara) Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Musda VIII MABMI jadi Ajang Warga Melayu Bermusyawarah, https://medan.tribunnews.com/2019/12/30/musda-viii-mabmi-jadi-ajang-warga-melayu-bermusyawarah. Editor: Kilas KG Media |
Tengku Syahmi Johan Terpilih Sebagai Ketua PD MABMI Medan 2019 – 2023
29 Desember 2019 KBRN, Medan : Tengku Syahmi Johan terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Pengurus Daerah Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (PD MAMBI) Kota Medan periode 2019 – 2023, pada Musda ke-11 PD MABMI Medan, Minggu (29/12/2019). Seluruh peserta utusan dari 18 pengurus cabang yang hadir pada Musda tersebut menyatakan dukungannya kepada T Syahmi Johan untuk memimpin PD MABMI Kota Medan ke depan, menggantikan AKBP Syafwan Khayat. Sidang yang dipimpin oleh M. Badlun Alkholidi tersebut juga merekomendasikan Syahmi Johan yang merupakan kader MABMI, untuk dicalonkan sebagai bakal calon Wakil Walikota Medan periode 2020–2025, sekaligus sebagai hasil Musda ke-11 PD MABMI Kota Medan. Plt Walikota Medan diwakili Kadis Kebudayaan OK Zulfi, dalam sambutannya berpesan bahwa siapapun yang terpilih agar didukung sepenuhnya untuk memajukan roda oraganisasi Melayu di tengah tengah masyarakat, dengan saling bekerjasama untuk menjadikan MABMI lebih baik lagi di masa yang akan datang. Oleh karena itu, jika kader MABMI maju dalam Pemilihan Kepala Daerah Kota Medan tahun 2020, OK Zulfi mengingatkan kepada warga Melayu untuk mendukung agat tidak terpecah pecah, karena pada akhirnya akan merugikan orang Melayu sendiri. “Apapun yang dilakukan tanpa saling membantu dan memberi dukungan, Melayu akan tertinggal dan ditinggalkan,“ ujarny. Sebelumnya, Ketua Umum PB MABMI diwakili Sekjen Muhammad Takari berpesan bahwa siapapun yang terpilih , kepengurusan harus kompak dan saling membantu agar PD MABMI Kota Medan lebih baik lagi. M Takari juga mengucapkan terima kasih kepada AKBP Syafwan Hayat yang telah dua periode memimpin PD MABMI Kota Medan dengan berbagai tantangan untuk memajukan organisasi Melayu tersebut di tengah tengah masyarakat. Selain dihadiri tokoh tokoh Melayu di Kota Medan, pembukaan Musda ke-11 PD MABMI Kota Medan juga dihadiri Ketua Forkala Kota Medan Datuk Adil Freddy, unsur pengurus PB MABMI, mewakili Dandim, dan mewakili Kapolresta Medan serta undangan lainnya. ( Tati Rangkuti) http://rri.co.id/medan/post/berita/764524/daerah/tengku_syahmi_johan_terpilih_sebagai_ketua_pd_mabmi_medan_2019_2023.html |
MABMI Usul Kepada Akhyar, ASN Pemko Medan Pakai Pakaian Adat Melayu di Hari Jumat
Medan – Realitasonline | Pengurus Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) Kota Medan menemui Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi di Balai Kota Medan, Senin (17/2). Selain bersilaturahmi dan memperkenalkan diri, para pengurus juga menyampaikan sejumlah gagasan dan usulan, salah satunya mengenakan pakaian adat Melayu bagi aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemko Medan pada hari Jumat. Kedatangan para pengurus dipimpin langsung Ir Syahmi Johan MSi selaku Ketua MABMI Kota Medan periode 2020-2024 dan diterima Akhyar didampingi Kepala Kesbanglinmas Kota Medan Sulaiman Harahap serta Kabag Agama Setdako Medan Adlan. Syahmi melaporkan kepada Akhyar, kepengurusan mereka terpilih berdasarkan hasil musyawarah daerah yang telah dilaksanakan Desember 2019. “Selain memperkenalkan diri, kami juga mengundang kehadiran Bapak Plt Wali Kota untuk menghadiri acara pelantikan MABMI Kota Medan di Gedung Universitas Islam Negeri (UIN) Jalan Sutomo Medan, Jumat (28/2). Dalam pelantikan nanti, kami juga mengharapkan diberikan arahan dan masukan demi perkembangan dan kemajuan MABMI,” kata Syahmi. Sebagai organisasi tempat berkumpulnya warga Melayu, Syahmi pun ingin melestarikan budaya Melayu di Kota Medan. Salah satu upaya yang dilakukan dengan mengusulkan kepada Plt Wali Kota agar ASN di lingkungan Pemko Medan dapat mengenakan pakaian adat Melayu pada hari Jumat, dimana ASN pria mengenakan teluk belanga, sedangkan ASN wanita mengenakan baju kurung. “Medan merupakan Tanah Deli, makanya kami berharap agar ASN di Pemko Medan dapat mengenakan pakaian adat Melayu sebagai salah satu upaya pelestarian kebudaayaan Melayu. Pemakaiannya bisa dilakukan dua kali dalam sebulan, misalnya Minggu pertama dan keempat. Selebihnya bisa menggunakan pakaian adat daerah lainnya,” ungkapnya. Apalagi tambah Syahmi didampingi pengurus MABMI lainnya yakni Hj Rohanim SPd MM, Hj Aidar Uzir MM, Drs H Syahrial MPd serta Drs H Ilyas Halim MPd, Mendagri juga telah mengeluarkan surat edaran terkait pemakaian adat msing-masing daerah tersebut. Oleh karenaya Syahmi berharap agar usulan yng disampaikan MABMI dapat ditindaklanjuti Plt Wali Kota. “MABMI sangat berharap (pemakaian pakai adat Melayu) ini dapat terwujud,” harapnya. Selain itu imbuh Syahmi lagi, MABMI Kota Medan juga mengusulkan agar bantaran Sungai Deli di kawasan Medan bagian utara dapat dijadikan tempat penjualan kuliner khas Melayu. Sebab, sebagain besar penghuni kawasan itu merupakan komunitas Melayu. Untuk mewujudkan hal itu, tegas Syahmi, MABMI siap mendukung dan bekerjsama dengan Pemko Medan. Selain mengucapkan selamat atas terpilihnya menjadi pengurus MABMI Kota Medan periode 2020-2024, Akhyar juga menyampaikan ucapan terima kasih atas sejumlah usulan yang ditawarkan, terutama mengenakan pakaian adat Melayu bagi ASN di lingkungan Pemko Medan pada hari Jumat. Akhyar pun berjanji akan menindaklanjutinya, sebab banyak daerah yang telah mengenakan pakaian adat dalam bekerja. Akhyar selanjutnya minta dukungan MABMI dalam mendukung pembangunan di Kota Medan. Sebab, Pemko Medan saat ini concern membangunan peradaban kota dengan jalan budaya. Apalagi, Kota Medan kaya akan budayanya. “Pembangunan yang kita lakukan tidak boleh lari dari budaya, sebab membangun kota bukan membangun monumen melainkan peradabannya,” ungkap Akhyar. Pembangunan melalui budaya ini, jelas Akhyar, tentunya akan membuat Kota Medan memiliki ciri khas tersendiri. “Jadi mari kita bangun bersama peradaban Kota Medan lewat budaya yakni budaya tertib, sopan santun, tolong menolong dan saling menghargai. Artinya, budaya menjadi kekuatan bagi kita untuk membangun demi terwujudnya Medan Rumah Kita yang layak huni, tenang, aman dan nyaman,” harapnya. (AY) https://realitasonline.com/berita/medan/mabmi-usul-kepada-akhyar-asn-pemko-medan-pakai-pakaian-adat-melayu-di-hari-jumat/ |
MABMI Sumsel Konsen Terhadap Pelestarian Budaya Melayuin Headline, Sumsel Kamis, 5 Desember 201 BP/IST Ketua Umum Pengurus Besar Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) Dato Seri H Syamsul Arifin, SE berpoto bersama Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) lV Jayo Wikramo R.M. Fauwaz Diradja, S.H.M.Kn, Ketua MABMI Sumsel, Dato DR H Kms Muhdi Abubakar SE MM usai pelantikan Pengurus Wilayah MABMI Provinsi Sumatera Selatan periode 2019-2022 di Griya Agung, Kamis (5/12). Palembang, BP Ketua Umum Pengurus Besar Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) Dato Seri H Syamsul Arifin, SE melantik Pengurus Wilayah MABMI Provinsi Sumatera Selatan periode 2019-2022 di Griya Agung, Kamis (5/12). Acara tersebut disaksikan oleh Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) lV Jayo Wikramo R.M. Fauwaz Diradja, S.H.M.Kn, Forkopimda, mantan Wali Kota Palembang H Husni, sejumlah kepala organisasi perangkat daerah, rektor, tokoh masyarakat dan tokoh adat di Sumatera Selatan. Pelantikan tersebut juga disaksikan perwakilan dari PB MABMI dan pengurus wilayah yang lain. Suasana acara kental dengan nuansa Melayu. Dengan mengenakan busana Melayu klasik, baju kurung, rumpak tanjak serta adapula yang mengenakan kopiah (peci), semakin menguatkan identitas MABMI Sumsel periode 2019-2022. Pelantikan ini sendiri berdasarkan surat keputusan Pengurus Besar MABMI Nomor: 003/ORG/PB.MABMI/SK/X/2019 tentang penetapan dan pengesahan Pimpinan Wilayah Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia Provinsi Sumatera Selatan periode 2019-2023. Dato Seri H Syamsul Arifin berpesan kepada pengurus MABMI Sumsel pimpinan Dato DR H Kms Muhdi Abubakar, SE, MM yang baru dilantik, untuk selalu kompak. “Selamat, kalian pengurus ini kompaklah. Jangan semuanya ketua. Jangan cari salahnya, tapi cari mana yang baik,” katanya. Ketua MABMI Sumsel, Dato DR H Kms Muhdi Abubakar SE MM mengatakan, majelis yang dibentuk ini memiliki konsentrasi dalam upaya melestarikan budaya Melayu yang hampir punah di tengah kemajuan zaman. Pihaknya pun berkeinginan untuk mengajak para generasi Millenial agar tak lupa dengan budaya Melayu, yang menjadi bagian dari identitas adat dan budaya Provinsi Sumatera Selatan. “Sebelum saya diamanahkan sebagai ketua MABMI Sumsel, saya memang konsen terhadap pelestarian budaya Melayu. Salah satu yang ingin kita gaungkan dan tetap lestarikan adalah budaya Ratib Al Haddad dari rumah ke rumah,” katanya. Menurutnya, Muhdi, Ratib Al Haddad merupakan amalan yang sering dibacakan secara rutin, yang terdiri dari kumpulan doa-doa dan dzikir. Terlebih, Sumatera Selatan khususnya Kota Palembang sangat identik dengan budaya Melayu Islam. “Sekarang ini budaya Melayu terancam punah, dari cara berbahasa dan masih banyak lagi,” katanya. Ia mengajak kaum Millenial sebagai penerus bangsa untuk dapat ikut bersama melestarikan budaya melayu. Mereka dapat datang ke sekretariat MABMI Sumsel, karena setiap bulannya akan ada tradisi Ngobeng (ngobrol bareng). “Kita punya tempat yang bisa dimanfaatkan, baik untuk majelis taklim dan lain sebagainya. Tempatnya di Jalan Veteran,” katanya. Sementara Gubernur Sumsel H Herman Deru yang juga sebagai Presiden Dunia Melayu Dunia Islam, mengapresiasi terbentuknya MABMI Sumsel. “Kepada Pak Muhdi, tidak gampang menjadi ketua organisasi yang orientasinya nonprofit. Kita harus mampu mengorbankan waktu, pikiran, dan harus mampu mengelola kebersamaan,” katanya. Menurutnya, tidak banyak orang bersedia menjadi pengurus organisasi nonprofit. Ia mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada siapapun, yang masih peduli terhadap kearifan lokal. Ia mengajak masyarakat untuk lebih menghargai budaya lokal, yang ditunjukkan dengan berpakaian tradisional khas Melayu. Utamanya pada acara-acara tertentu. “Bisa saja suatu ketika ada hari tertentu, bukan hanya PNS, TNI/Polri, tapi masyarakat berpakaian tradisional Melayu. Kenapa pakaian tradisional yang dibanggakan di Malaysia itu tidak dibanggakan di kita? Padahal budaya itu dari sini,” ujarnya. Ia menyindir kebiasaan sebagian masyarakat yang gemar mengenakan jas ala Eropa saat menghadiri resepsi pernikahan. Atau busana mempelai wanita yang panjang khas Benua Biru. “Itu bukan budaya kita. Dengan terbentuknya MABMI, kita berusaha melestarikan budaya Melayu,” katanya. Ia merasa terhormat saat didaulat menjadi Presiden Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI). Untuk diketahui, Presiden DMDI Dunia, Tan Sri HJ Mohd Ali Bin Mohd Rustam sendiri yang datang langsung ke Griya Agung pada 25 Agustus silam, untuk memberikan mandat Herman Deru guna menjadi Presiden DMDI di Indonesia. “Aku bangga, tapi bukan menjadi tinggi hati. Dapat mandat ini, baik itu juga Pak Muhdi, kita harus siap membagi pikiran, waktu, untuk mengurusi ini. Kita dapat kehormatan. Keaneragaman Sumsel ini juga harus kita pertahankan,” katanya. Menurutnya budaya Melayu, yang menjadi budaya lokal Sumatera Selatan, harus menjadi raja di negerinya sendiri. “Boleh budaya luar masuk Sumsel, tapi budaya kita tetap harus dijaga,” katanya. Diakhir acara pelantikan pengurus MABMI Sumsel bersama Gubernur Sumsel memberikan Penghargaan kepasar 10 orang Tokoh Peduli Kebudayaan Melayu. 10 orang Tokoh Peduli Kebudayaan Melayu yg akan diberikan Penghargaan oleh MABMI Sumsel, adalah: (1) Mgs Helmi, (2) Kms Anwar Beck, (3) Imansyah, (4) Hj. Ailuni, (5) Mgs Jufri, (6) Edi Wiranata (Malek), (7) Dudy Oskandar, (8) Drs. H. Mal’an Abdullah, (9) H. Soleh Umar,Bsc, dan (10) Wan Ahmad. http://beritapagi.co.id/2019/12/05/mabmi-sumsel-konsen-terhadap-pelestarian-budaya-melayu.html |
GAPURA DPRD BERARSITEKTUR MELAYU MABMI APRESIASI BUPATI DELI SERDANG 2 December 2019, 20:37 Lubuk Pakam|SUMUT24.co Ketua Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) Kecamatan Lubuk Pakam, OK. Alamsyah Putra S. Pd menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada Bupati Deli Serdang dan Sekretariat DPRD dalam menjaga kelestarian kebudayaan Melayu, hal itu terbukti dengan membangun dua buah gapura atau pintu masuk ke gedung dewan itu benar- benar membuka ingatan kita bahwa Deli Serdang adalah tanah Melayu, terlihat bangunan Gapura Melayu lengkap dengan ornamen “pucuk rebung” begitu indah, seolah kita kembali pada zaman sejarah keemasan kerajaan Melayu Serdang. Hal itu disampaikan Ok. Alamsyah, didampingi Emil Zein sekretaris PC. Mabmi Lubuk Pakam dalam bincang-bincang bertajuk ” Anak Melayu Peduli Negeri” yang rutin dilakukan setiap minggu bertempat di taman buah Lubuk Pakam ( minggu 1/12/2019) Bupati Deli Serdang sudah sangat terkenal selalu konsen dalam menciptakan kelestarian berbagai budaya sejak beberapa tahun terakhir. Hal ini sangat sejalan dengan program program Mabmi Lubuk Pakam yang sangat memperhatikan khususnya kehidupan budaya masyarakat Melayu di Lubuk Pakam.”sambung OK. Alamsyah “Kita sangat mendukung program Bupati Deli Serdang dalam melaksanakan pembangunan di segala lini. Pembangunan gapura DPRD dengan corak melayu sangat kita apresiasi, kegiatan ini mudah- mudahan akan menjadi contoh kedepan untuk mendorong semangat banyak pihak terutama generasi muda melayu dalam membangkitkan jati diri secara kreatif yang berbasis budaya,” kata Dia. Kalau hal serupa ini terus dikembangkan pembangunannya hingga kepolosok desa, bukan tidak mungkin nantinya bisa menjadi sektor wisata budaya dan sejarah.”ujar OK. Pada kesempatan itu, Emil Zein selaku Sekretaris Mabmi Lubuk Pakam menambahkan,” Ornamen Pucuk Rebung seperti yang saat ini terlihat di pintu masuk DPRD itu merupakan salah satu hiasan atau tanda disetiap rumah orang- orang Melayu dahulu. Ornamen Pucuk Rebung saat ini terkesan terpinggirkan. Melalui momentum ini kiranya, Pucuk Rebung dapat menjadi tren yang tidak hanya dipakai di pintu DPRD lebih jauh hendaknya pucuk rebung ini terpasang di setiap gedung kantor pemerintahan dan rumah masyarakat Melayu sebagai ikon atau jati diri daerah kita.” pungkasnya. Di akhir pertemuan OK. Alamsyah menegaskan “Bahwa budaya melayu itu tidak akan hilang di bumi, karena ada anak-anak melayu yang akan terus mempertahakan dan yang lebih membanggakan adalah akan terus menciptakan inovasi-inovasi dalam memajukan dan mengembangkan budaya Melayu ini, Dimana Bumi Dipijak Disitu Langit Dijunjung” pungkasnya. (Emil Zein) https://www.sumut24.co/gapura-dprd-berbudaya-melayu-ketua-mabmi-apresiasi-bupati-deli-serdang/ |
Pelantikan Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) Kota Tanjungbalai
5 September 2019 by admin Pelantikan Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) Kota Tanjungbalai Tanjungbalai — Ketua DPRD Kota Tanjungbalai H. Maralelo Siregar, SH serta Hj. Artati, SE Menghadiri Pelantikan Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia Kota Tanjungbalai Periode 2019—2023 Acara dilaksanakan di Ball Room Grand Singge Hotel Lt. 6 Jln. Hos Cokroaminoto, Senin (26/08/19) sore Dalam sambutan nya Ketua DPRD, Mengapresiasi atas di gelar nya Pelantikan MABMI kota Tanjungbalai tersebut. Ketua DPRD juga berharap MABMI kedepan nya semakin jaya dan berperan aktif dalam mendukung pemerintahan kota Tanjungbalai. Tentu nya dalam hal ini, saya mendo’akan MABMI terus dapat menjadi wadah pemersatu bagi masyarakat melayu di kota Tanjungbalai yg kita cintai ini. di sela-la pelantikan dilaksanakan tepung tawar (Upah-upah) kepada Ketua Umum MABMI Dato Sri H.Syamsul Arifin, SE dan Sri Paduka Tuanku Sultan Asahan Dr. Kamal Abraham Abdul Jalil Rahmadsyah Ketua MABMI terpilih yakni, sebagai Ketua Hj. Delima, SPd, Sekretaris Lian Rangkuti, Bendahara Dahmiyanti, SE http://dprd-tanjungbalai.go.id/app.php/elantikan-majelis-adat-budaya-melayu-indonesia-mabmi-kota-tanjungbalai/ |
Ratu Petuanan Tanah Rata Kokoda Kerajaan Sekar Papua Barat Rustuty Rumangesan (kiri) menepungtawari Presiden Joko Widodo (kanan) pada prosesi pemberian gelar adat Melayu Deli, di Istana Maimun, Medan, Sumatera Utara, Minggu (7/10/2018). Foto: Antara
TERIMA GELAR ADAT MELAYU DELI, PRESIDEN MINTA MABMI IKUT KAWAL PERSATUAN BANGSA
Senin, 8 Oktober 2018| 08:50 WIB Presiden Joko Widodo meminta Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) ikut mengawal persatuan bangsa khususnya menjelang Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019. “Negara ini negara besar, jangan sampai perbedaan pilihan memecah belah,” ujarnya di Medan, Minggu (7/10/2018). Presiden mengatakan itu saat membuka Rapat Kerja Nasional atau Rakernas MABMI Tahun 2018 yang bertema “Dengan Semangat Reformasi MABMI Menyatukan Visi Misi dan Persepsi Untuk Mendukung Suksesnya Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden Tahun 2019”. Menurut Presiden Jokowi, perbedaan justru akan menjadi kekuatan. Penduduk Indonesia dengan jumlah penduduk 263 juta orang, dengan 714 suku serta 1.000 bahasa daerah merupakan potensi besar sehingga persatuan dan kesatuan harus dijaga. “Aset terbesar bangsa adalah persatuan dan kerukunan. Jangan sampai Pilkada, Pileg dan Pilpres membuat perpecahan,” katanya dilansir Antara. Apalagi, katanya, di dalam agama ataupun kebudayaan manapun di Indonesia tidak dibolehkan ada fitnah. Dato’ Seri H Syamsul Arifin Ketua Umum MABMI mengaku, MABMI siap mendukung menjaga kesatuan dan persatuan bangsa khususnya dalam pemilu legislatif dan pilpres. “Banyak orang curiga dengan kehadiran Presiden membuka Rakernas MABMI, tetapi ibarat pepatah mengambil rambut dalam tepung, rambut terambil, tepung tak berserak, MABMI bisa menjaga kesatuan dan persatuan Indonesia,” katanya. MABMI, ujar mantan Gubernur Sumatera Utara itu adalah sebuah institusi kemasyarakatan yang bersifat independen, tidak melibatkan diri bagi kepentingan politik praktis. Majelis itu mendasarkan kegiatannya pada konsep adat Melayu, yaitu Adat Bersendikan Syarak – Syarak Bersendikan Kitabullah (ABS-SBK), syarak mengata dan adat memakai. Pada pembukaan Rakernas MABMI ini, Joko Widodo Presiden yang juga menerima Gelar Adat Melayu Deli, Dato’ Seri mengatakan masyarakat Melayu tidak boleh lagi memanggil nama kepada Presiden Jokowi karena telah diberikan gelar “Tuanku Sri Indra Utama Junjungan Negeri” oleh Sultan Deli. Gelar itu adalah gelar yang tertinggi sehingga tidak boleh lagi memanggil nama. Acara ini berlangsung meriah karena usai acara selesai, Presiden Jokowi bersedia diajak berfoto bersama peserta. (ant/nin/rst) https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2018/Terima-Gelar-Adat-Melayu-Deli-Presiden-Minta-MABMI-Ikut-Kawal-Persatuan-Bangsa/ |
Kapolres Tanjungbalai saat menerima audiensi Mabmi Kota Tanjungbalai. (orbitdigitaldaily.com/Diva Suwanda)
Terima Audiensi Mabmi Kapolres Tanjungbalai Harap Peran Mabmi Jaga Kamtibmas
21 Februari 2020 TANJUNGBALAI – Pada hari Kamis tanggal 20 Februari 2020 sekira pukul pukul 09.30 WIB, Polres Tanjung Balai menerima kunjungan Audiensi dari Organisasi Mabmi (Masayarakat Budaya Melayu Indonesia) Kota TanjungBalai. Audiensi tersebut dilaksanakan di Ruangan Parama Satwika Polres Tanjung Balai. Adapun yang hadir dalam kegiatan Audiensi dari Organisasi Mabmi (Masayarakat Budaya Melayu Indonesia) Kota Tanjung Balai adalah Hj. Delima SPD MM (Ketua Mabmi), Lia Rangkuti (sekretaris), Harijal Pasha S.Pd (sekretaris), Alfino SH (wakil sekretaris), Retop Ginting (Bid organisasi), Dahliyani S.E (Bendahara), DR. Mulyadi. M.I.H.. Ketua Mabmi Hj. Delima SPD MM menyampaikan maksud dan tujuan berkunjung ke Polres Tanjungbalai adalah untuk bersilaturahmi menyampaikan visi dan misi Mabmi. Kapolres Tanjung Balai AKBP Putu Yudha Prawira. S.I.K. M.H yang didampingi oleh Kasat Intelkam AKP F.J Simanjuntak menyambut baik kedatangan Mabmi itu. Putu Mabmi Kota Tanjungbalai membantu dan mendukung kegiatan yang dilaksanakan oleh Mabmi demi kemajuan Kota Tanjung Balai. Kegiatan Audiensi berahir pada pukul. 10.00 wib dengan aman dan lancar. https://orbitdigitaldaily.com/terima-audiensi-mabmi-kapolres-tanjungbalai-harap-peran-mabmi-jaga-kamtibmas/ |